top of page

TERHUBUNG DENGAN KRISTUS SECARA SUPRANATURAL (PART 02)

Oktober 2024 | 28 Okt - 3 Nov 2024


2 Raja-Raja 6:5-6

Dan terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia: ”Wahai tuanku! Itu barang pinjaman!” Tetapi berkatalah abdi Allah: ”Ke mana jatuhnya?” Lalu orang itu menunjukkan tempat itu kepadanya. Kemudian Elisa memotong sepotong kayu, lalu dilemparkannya ke sana, maka timbullah mata kapak itu dibuatnya.

Betapa terkejutnya pemuda itu saat melihat mata kapak itu melayang dan jatuh ke dalam air. Segera ia menoleh kepada Elisa dan berkata, "Oh tidak, tuanku!" serunya. "Itu barang pinjaman!". Demikian juga kita. Bagaimana kita bisa melewati tempat-tempat yang sulit; bagaimana kita bisa menghadapi kesulitan di sepanjang jalan jika kita berjalan sendiri? Ada lembah yang terlalu dalam, ada gunung yang terlalu tinggi, ada api yang terlalu panas, ada beban yang terlalu berat bagi kita. Kita membutuhkan Kristus di sisi kita. 


  1. Pemuda itu berteriak, “Oh tidak, Tuanku! … itu barang pinjaman.”

Itu adalah pinjaman. Segala sesuatu yang kita miliki adalah pinjaman. Kita tidak memiliki apa pun yang benar-benar milik kita (Ayub 1:21). Bahkan tubuh kita sendiri adalah milik Kristus.


1 Korintus 6:19-20

Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, – dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Apa yang kita miliki yang tidak diberikan kepada kita? Dari milik-Nya sendiri kita telah menerimanya. Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk menjaga apa yang telah Dia berikan kepada kita, dan menggunakannya setiap hari untuk kemuliaan-Nya.


  1. Kemana Jatuhnya?

Bila kita ingin dipulihkan, kita perlu memulai dari tempat di mana kita kehilangan hubungan dengan Tuhan. Kita harus kembali ke Betel seperti yang Abraham lakukan, kembali ke tempat di mana kita berpisah, kembali ke jalur utama. Mudah bagi kita untuk mengetahui di mana kita kehilangan persekutuan dan kekuatan kita untuk melayani jika kita mau berpikir and introspeksi diri. Ada beberapa orang yang kehilangan hubungannya dengan Tuhan karena ketidaktaatannya; beberapa tersandung ke dalam dosa; beberapa menyerah pada kedagingan; di suatu tempat kita kehilangan hubungan dengan Tuhan.


Sedangkan Petrus kehilangan hubungannya dengan Tuhan karena terlalu percaya kepada dirinya. Tuhan telah berkata kamu akan menyangkal Aku tiga kali, tetapi Petrus menjawab dalam Matius 26 : 33, “Bahkan jika semua orang tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak.”. Itulah titik mulanya. Dari sana titik mula langkah-langkah yang menuntun Petrus pada kejatuhannya, dengan menyangkal Yesus tiga kali, dia berkata, “Aku tidak mengenal Dia.” Baru ketika Tuhan bertanya kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Petrus, runtuh kepercayaan dirinya dan mengakui kasihnya dan menolak untuk menempatkannya dirinya sebagai yang lebih kuat imannya dari saudara-saudaranya. Dari situlah kemudian Petrus dipulihkan, seperti kembalinya mata kapak yang jatuh ke dalam air.


Refleksi : 

Pernahkah kita kehilangan mata kapak kita? Marilah kita mengakui kepada Tuhan tempat di mana kita kehilangan kontak dengan-Nya; Marilah kita bersikap jujur. Kita tahu apa itu. Janganlah kita sembunyikan lagi dari-Nya. Ketika Tuhan berkata kepada kita, "Di mana jatuhnya?" Beberapa dari kita harus menunjuk ke permainan komputer, atau hobi kita, atau kekecewaan kita terhadap gereja, atau bahkan kehidupan kita yang nyaman dan kita menjawab, "Tuhan, itu jatuh di sana." Beberapa dari kita jatuh karena tidak lagi berdoa, tidak lagi membaca Alkitab dan tidak lagi merenungkan Firman Tuhan, dari sini kita berkata, "Itu jatuh di sana." Biarlah Tuhan menolong kita agar Dia dapat menuntun kita mengenali dimana posisi “mata kapak” yang hilang, sehingga kita dapat mengakui dihadapanNya dan memohon belas kasihanNya supaya kita dipulihkan.   


Referensi




202 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page