top of page

POLA PIKIR YUSUF

DECEMBER 2023 | 17-23 DEC 2023


Matius 1:19

karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama istrinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

Bagaimanakah penerapan kebenaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari? Kita dapat melihatnya dari kisah Yusuf, ketika ia dihadapkan pada situasi yang memperlihatkan ketidaksetiaan tunangannya, Maria, Yusuf memutuskan untuk menceraikannya secara diam - diam. Matius 1:19 menunjukkan 2 poin penting dimana Yusuf menduga Maria berbuat yang tidak baik, sehingga dari hal ini kita dapat mengerti pola pikir Yusuf dan rencana yang akan dilakukannya.


1. Yusuf adalah Orang yang Benar

Ketika ia mengetahui kehamilan Maria, secara natural mungkin ia berasumsi bahwa Maria telah bertindak tidak setia kepadanya. Yusuf digambarkan sebagai orang yang benar, seseorang yang taat pada hukum pemerintah, tulus hati, dan taat kepada hukum Allah dengan integritas moral dan kejujuran.


Baik hukum Romawi dan tradisi Yahudi jelas menyatakan bahwa orang yang taat hukum wajib membuka secara terang-terangan di muka umum apabila ada perselingkuhan pasangannya yang tidak setia, hal tersebut dilakukan agar pihak yang tidak bersalah tidak dituduh membiarkan atau menutupi dosa secara diam-diam. Secara hukum Yahudi, seorang pria diharuskan untuk menceraikan istrinya yang berlaku tidak setia kepadanya, Yusuf pun berencana untuk menceraikannya Maria tapi secara diam-diam.


2. Yusuf adalah suami yang protektif dan penuh perhatian

Tindakan Yusuf menunjukkan pikirannya yang protektif dan perhatian kepada Maria dan bayi Yesus. Ia mau melindungi Maria dari aib dimuka umum dengan merencanakan untuk menceraikannya secara diam - diam, dan  tidak mencela nya sebagai wanita yang tidak bermoral, karena tradisi bangsa Romawi dan Yahudi mengharuskan untuk membuka tindakan perselingkuhan secara terang - terangan. Akhirnya Yusuf taat kepada peringatan dari Malaikat Tuhan yang menyuruhnya pergi ke Mesir untuk melindungi bayi Yesus dari ancaman Raja Herodes.


Matius 2:13-14

Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: ”Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.” Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,

Refleksi : 

Dalam kitab Matius 5:20, Tuhan Yesus memerintahkan kita untuk memiliki kehidupan agama yang lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi. Lalu, bagaimanakah penerapan kebenaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari?


Di dalam kisah ini, semakin jelas bahwa belas kasihan dan rasa simpati merupakan tanda penting dari kebenaran, hal tersebutlah yang menuntun Yusuf untuk berpikir dan bertindak seperti yang tertulis dalam Alkitab. Yesus juga menekankan bahwa ia lebih menyukai belas kasihan dibandingkan korban yang kita berikan kepadanya (Hosea 6:6, Matius 9:13, Matius 12:7), dan ia membuktikan hal itu dengan tindakannya yang bersahabat dengan pemungut cukai dan orang-orang berdosa, serta pengorbananNya di kayu salib untuk menyelamatkan kita orang berdosa.

Referensi




19 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page