SEPTEMBER 2023 | 24 - 30 SEP 2023
Amsal 19:15
"Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar."
Berikut merupakan pola pikir yang dimiliki oleh orang-orang pemalas :
1. Orang pemalas selalu berharap agar uang dapat turun langsung dari langit
Orang yang malas berharap untuk mendapatkan keperluan hidupnya dengan cara yang sama seperti orang Israel mendapatkan makanan di padang gurun ketika Tuhan menurunkan dari langit roti dan daging untuk mereka makan (Keluaran 16). Orang pemalas berekspektasi Tuhan membuat lapangan pekerjaan dan uang untuk jatuh dari langit untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, sehingga mereka tidak perlu untuk keluar dari zona nyamannya. Dengan kata lain, ini adalah contoh dari orang - orang yang berharap untuk mendapatkan upah per bulannya tanpa bekerja. Orang malas tidak memiliki kesempatan untuk bertahan dalam marketplace. Begitu sifat aslinya terbongkar mereka akan digantikan posisinya. Raja Salomo yang dikenal melalui hikmat yang dimilikinya menentang sifat malas:
Amsal 6:6-11
"Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? ”Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring” – maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata."
Salomo menggambarkan sifat malas seperti seseorang yang suka mencari alasan untuk tidak bekerja, ini adalah suatu bentuk dari tindakan yang tidak bijaksana, karena orang yang malas cenderung akan merepotkan orang lain dan membuat frustasi bagi orang - orang disekitarnya.
2. Orang pemalas adalah orang yang sombong dan arogan
Amsal 26:16
"Si pemalas menganggap dirinya lebih bijak daripada tujuh orang yang menjawab dengan bijaksana."
Si pemalas bermimpi untuk dapat memenangkan undian berhadiah besar, dapat direkrut oleh perusahaan besar dan memiliki miliaran ide, tetapi terlepas dari keinginannya yang banyak, ia adalah orang yang memiliki performa yang rendah. Orang ini adalah orang yang percaya untuk mendapatkan masa depan yang cerah tanpa mengeluarkan suatu usaha. Akhir dari ceritanya tidak ada satupun keinginannya yang tercapai.
Amsal 24:30-34
"Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi. Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh. Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran. ”Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring,” maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata"
Untuk mengubah mimpi menjadi kenyataan, mimpi harus disertai dengan rencana dan usaha, bila tidak maka mimpi hanya akan menjadi ilusi belaka. Kita tidak boleh menjadi orang pemalas. Kita harus merencanakan, mengorganisir dan melakukannya. Dalam khayalan mereka, sang pemimpi memikirkan berbagai solusi yang ajaib untuk menyelesaikan masalah mereka, tetapi mereka seringkali tidak menyelesaikannya karena mereka hanya bermimpi saja dan tidak melakukannya.
Refleksi
1. Apa yang sedang anda kerjakan sekarang ini? Contohnya bila anda berada di dunia perkuliahan, apakah anda belajar? Apakah anda berkomitmen untuk belajar?
2. Apakah anda berkomitmen untuk mengembangkan kinerja anda dalam pekerjaan anda? Apabila anda seorang pebisnis, apakah anda senantiasa mengembangkan produk dan pengetahuan serta mencari jalan yang baru dan lebih baik untuk mengembangkan bisnis anda? Seperti yang dikatakan dalam Firman Tuhan, apakah anda sudah memperhatikan benar-benar kawanan domba anda (Amsal 27 : 23)?
3. Apakah anda sudah mencurahkan pikiran anda dalam rencana bisnis anda? Apakah anda sudah menyadari kelemahan dan kekuatan anda? Apakah anda mengetahui cara untuk mengaturnya untuk mencapai kesuksesan?
Referensi
Comments