NOVEMBER 2023 | 19-25 NOV 2023
Filipi 2:3-4
"dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga."
Perbuatlah segala sesuatu dalam kerendahan hati dan memperhatikan kepentingan orang lain, bukan dengan keegoisan ataupun kesombongan kita.
Pola pikir orang yang mementingkan / melayani diri sendiri ditandai dengan fokus yang kuat pada kebutuhan, keinginan, dan kepentingan diri sendiri, sehingga mengesampingkan dan merugikan orang lain.
Berikut adalah beberapa ciri - ciri pola pikir orang yang melayani dirinya sendiri :
1. Egois / Fokus Pada Diri Sendiri
Roma 16:18
Orang yang melayani dirinya sendiri cenderung untuk memprioritaskan kesejahteraan, kenyamanan dan kebahagiaan dirinya sendiri diatas segalanya. Perspektif mereka hanya terbatas kepada kebutuhan dan keinginan dirinya. Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
2. Kurang Berempati
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan kepada orang lain. Orang yang melayani dirinya sendiri cenderung kurang memiliki rasa empati kepada sesamanya.
Kolose 3:12
"Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati"
3. Oportunisme dan Manipulasi
Orang yang melayani dirinya sendiri cenderung bersifat oportunistik, mereka cenderung mencari situasi atau hubungan yang dapat menguntungkan mereka, bahkan mereka tidak peduli jika itu berarti mereka harus mengambil keuntungan dari orang lain, memanipulasi ataupun mengabaikan segala prinsip - prinsip etika, asal mereka dapat mencapai tujuan mereka.
Amsal 11:3
"Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya."
Ayat ini memperingatkan kita untuk melawan ketidakjujuran dan kecurangan sebagai bentuk perilaku oportunisme dan manipulasi dan mengingatkan pentingnya sebuah integritas bagi orang jujur.
Refleksi :
Sebagai umat Tuhan, apakah kita sudah memiliki kesadaran diri untuk terbuka terhadap setiap masukan yang diberikan oleh orang lain dan merefleksikannya? Jika iya, perilaku tersebut dapat membimbing kita kepada pertumbuhan rohani dan interaksi yang lebih baik dengan orang disekitar kita.
Referensi
Yorumlar