DECEMBER 2023 | 10-16 DEC 2023
Wahyu 3:1-2
Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
Pada tahun 96, sesudah Masehi, populasi penduduk Sardis berjumlah 60.000 - 100.000 jiwa. Sardis adalah kota yang terkenal dan kota yang berjaya. Jemaat di Sardis tidak disusahkan oleh ajaran - ajaran yang sesat dan pertentangan dari pihak luar, tetapi secara spiritual mereka mati. Dengan mengkaji perkataan Yesus kepada anggota jemaat, kita dapat memperoleh wawasan mengenai pola pikir dan keadaan rohani jemaat di Sardis.
1. Jemaat di Sardis percaya bahwa mereka adalah jemaat yang sukses dan memiliki reputasi sebagai jemaat yang baik dan hidup.
Wahyu 3:1
Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
Kalimat “ketujuh Roh Allah” bukan berarti bahwa ada 7 Roh Kudus. Kitab Wahyu adalah kitab yang berisi simbol, dan “tujuh” merupakan simbol kesempurnaan. Kesempurnaan Roh Allah yang hidup ada di tangan Yesus Kristus, dan pada saat ia naik ke Surga, ia mencurahkan Roh-Nya kepada umat-Nya.
Jemaat Sardis memiliki reputasi, ketenaran atau makna nya dapat diungkapkan sebagai “Engkau terlihat / nampak hidup …” Kata hidup dan mati mengacu pada keadaan spiritual mereka. Kalimat ini mungkin dapat diungkapkan seperti “engkau terlihat sebagai umat yang beriman di dalam Tuhan, tetapi pada kenyataannya engkau tidak mengikuti Tuhan lagi.”
Masalah jemaat di Sardis adalah mereka lupa bahwa manusia tidak bisa melakukan apapun tanpa kuasa Roh Kudus.
2. Jemaat di Sardis tidak melakukan tugasnya dengan baik, tindakan mereka jauh dari yang diharapkan Tuhan
Wahyu 3:1-2
... sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
Jemaat di Sardis mungkin memiliki ide yang luar biasa, rencana yang besar, tujuan yang luar biasa, tetapi tanpa Roh Kudus hal tersebut hanyalah usaha manusia. Mereka tidak meluangkan waktu untuk memahami keinginan Tuhan, dan mereka tidak memiliki ketekunan untuk menyelesaikan sesuatu atau Yesus dapat berkata bila perbuatan mereka bukanlah kehendak Tuhan. Segala kesibukan dan perbuatan mereka tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, tidak mencari kemuliaan-Nya, kerajaan-Nya ataupun tujuan-Nya.
Pesan untuk Sardis adalah peringatan bagi seluruh jemaat Tuhan. Nasihat Tuhan kepada gereja dimulai dari “Bangunlah! Berjaga - jaga dan bertobatlah! Ingatlah akan Firman Tuhan yang telah engkau terima dan taatilah” Inilah obat untuk menyembuhkan kematian rohani.
Wahyu 3:2-3
Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
Masih ada harapan karena Tuhan adalah kepala yang memimpin gereja dan Ia mampu untuk membawa kehidupan yang baru dengan perantaraan Roh Kudus.
Refleksi :
Banyak gereja diawali oleh seseorang, menjangkau dengan sebuah misi kemudian berubah menjadi suatu pergerakan, tetapi kemudian berakhir menjadi sebuah monumen / mati.
Banyak gereja dimulai dengan kehidupan dan berakhir dengan kematian. Mereka pernah memiliki masa lalu yang berjaya, tetapi hanya itulah yang mereka miliki.
Seringkali kita tidak mengerti bagaimana keadaan spiritual kita yang sebenarnya. Roh Kudus yang sempurna melihat segala sesuatu. Melalui Roh-Nya yang memberikan kehidupan, Ia berkuasa untuk memberikan kehidupan yang baru dan membangkitkan gereja-Nya. Lalu, bagaimana kita melihat keadaan spiritual kita yang sebenarnya dan menjaganya supaya tetap hidup?
Referensi
Commenti