top of page

POLA PIKIR JEMAAT DI LAODIKIA

OKTOBER 2023 | 29 - 4 NOV 2023


Jemaat di Laodikia merupakan satu dari tujuh jemaat yang disebut Yesus melalui rangkaian surat yang memberikan wawasan dan pengertian yang dalam mengenai kondisi spiritual dan pola pikir yang dimiliki oleh masing - masing jemaat. Berikut merupakan aspek - aspek dalam pola pikir yang dimiliki oleh jemaat di Laodikia.


1. Tidak setia pada panggilannya


Wahyu 3:14

”Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: - Wahyu 3 : 14

Dia yang menuliskan surat kepada malaikat jemaat di Laodikia memperkenalkan dirinya sebagai Amin dan Saksi yang setia dan benar. Arti dasar dari “Amin” adalah dapat dipercaya yang menunjukkan bahwa Kristus adalah pribadi yang dapat dipercaya berlainan dengan jemaat Laodikia yang tidak setia


Jemaat Laodikia menjadi tidak setia karena mereka telah kehilangan visinya (Wahyu 3:18). Paulus berkata kepada Arkhipus di Kolose 4:17, “Perhatikanlah, supaya pelayanan yang kau terima dalam Tuhan kau jalankan sepenuhnya”, dalam perkataan tersebut, Paulus terlihat mengisyaratkan bahwa orang-orang Laodikia buta secara rohani (Kolose 2:1-2).


Wahyu 3:18

"maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat."

Kolose 4:17

"Dan sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan yang kauterima dalam Tuhan kaujalankan sepenuhnya."

Kolose 2:1-2

"Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia dan untuk semuanya, yang belum mengenal aku pribadi, supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus,"

2. Suam-suam kuku


Wahyu 3:15-16

Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Permasalahan utama jemaat di Laodikia terletak pada kerohanian mereka yang suam - suam kuku karena mereka cepat berpuas diri dengan keadaan mereka. Jemaat di Laodikia tidak memberikan kesegaran bagi mereka yang lelah secara rohani dan mereka juga tidak menyembuhkan orang - orang yang sakit secara rohani. Hal tersebut menjadikan mereka tidak efektif dan pelayanan mereka menjadi tawar dan tidak berkenan dihadapan Tuhan.


3. Kepuasan Rohani yang Palsu


Wahyu 3:17

"Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,"

Jemaat di Laodikia merasa tidak kekurangan apa-apa, secara materi mungkin mereka serba berkecukupan dan merasa tidak membutuhkan apa - apa, termasuk pertolongan dari Tuhan. Kepuasan yang dimiliki oleh jemaat Laodikia telah menggiring mereka kepada kerohanian yang palsu, tidak dapat memahami keadaan spiritual mereka yang sebenarnya, mereka tidak menyadari kemiskinan rohani mereka dan perlunya teguran dari Tuhan untuk mengoreksi keadaan mereka.


Tetapi, perlu kita ketahui bahwa terlepas dari kondisi maupun keadaan jemaat Laodikia saat itu, Yesus tetap memberikan kesempatan untuk mereka bertobat dan kembali memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan.


Wahyu 3:20

"Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku."

Refleksi :

Mari kita renungkan pesan kepada jemaat di Laodikia untuk jemaat dan orang percaya pada zaman modern ini :

1. Letakkan kepercayaan kita hanya kepada Tuhan dan berjaga - jaga terhadap kepuasan rohani yang palsu.

2. Dunia selalu memfokuskan diri kepada kekayaan materi, sebagai jemaat Tuhan kita harus mengejar kekayaan rohani yang sejati, integritas moral, dan hubungan yang intim dengan Tuhan.

3. Menempatkan Tuhan Yesus sebagai pusat dalam kehidupan kita


Referensi




117 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentários


bottom of page