top of page

POLA PIKIR AYUB

JULY 2023 | 9 JUL - 15 JUL 2023

Ayub 1:20-22

Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: ”Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.

Ada beberapa jenis pola pikir manusia, salah satunya adalah pola pikir menyerah. Pola pikir menyerah adalah jenis pola pikir yang mudah sekali untuk terganggu dan kecewa serta mundur menjauh dari Tuhan ketika menghadapi masalah. Orang dengan tipe pola pikir ini, cenderung ingin lari dari kehidupan ketika menghadapi masalah karena mereka berpikir bahwa mereka tidak kuat dan tidak mampu untuk menghadapi masalah tersebut. Oleh karena itu, pada renungan minggu ini, kita akan belajar bersama untuk mengerti dan memahami pola pikir seorang pahlawan iman yang bernama Ayub.


Ayub adalah seorang yang saleh, ia mengalami kejadian yang sedemikian luar biasa hebatnya dikarenakan dalam 1 hari seluruh harta kekayaannya habis, anak - anaknya meninggal hingga istrinya kecewa dan berkata kepada Ayub agar ia mengutuki Tuhan tetapi Ayub tidak melakukan itu dan ia pun tetap memuji Tuhan. Mengapakah hal tersebut dapat terjadi? Mengapa Ayub tetap kuat dalam kondisi seperti itu? Hal tersebut dikarenakan:


1. Ayub menjaga pola pikirnya agar tidak fokus dengan masalah yang ia hadapi. Pola pikir kita dalam menghadapi sebuah masalah mempengaruhi kemampuan kita untuk dapat keluar dan menghadapi masalah yang ada dalam hidup kita. Ada beberapa orang yang mengalami masalah, mereka kecewa sehingga mereka masuk ke dalam fase depresi dan memiliki keinginan untuk lari dari Tuhan, sehingga kehidupannya semakin lama, semakin tidak baik dan kehidupannya pun penuh dengan kepahitan dan kehidupannya semakin masuk kedalam kegelapan. Hal tersebut dapat terjadi ketika mereka meletakkan fokus mereka terhadap masalah yang sedang mereka hadapi. Jadi, pilihan untuk tetap kuat dalam masalah atau menyerah dalam masalah ada ditangan kita, apabila kita ingin tetap kuat seperti Ayub, maka kita harus menjaga pola pikir kita untuk tidak fokus terhadap masalah yang ada.


2. Ayub menerima Tuhan sebagai Tuhan dalam segala hal dan kondisi dalam hidupnya. Hal tersebut berarti bahwa dalam segala hal dan kondisi Ayub memuliakan Tuhan. Ia tidak hanya menerima Tuhan sebagai Tuhan penyembuh, pemberkati, penolong dan pemelihara saja, tetapi Ayub menerima Tuhan sebagai Tuhan didalam setiap musim hidupnya yang berdaulat penuh atas segala kehidupannya. Pola pikir seperti Ayub ini dapat membuat kita mengalami terobosan baru dalam hidup kita, karena kita mengikuti Tuhan bukan hanya untuk mengejar berkat tetapi kita menjadi berkat untuk banyak orang.


Renungan

Bagaimana respon yang kita berikan ketika kita diijinkan untuk mengalami masalah padahal kita merasa bahwa kita “rajin melayani” Tuhan?


Referensi




186 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page