top of page

PILIHAN HIDUP YANG BENAR

Februari 2023 | 26 FEBRUARI - 4 MARET 2023

1 Korintus 3:14-15

"Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api."

Didalam kehidupan ini, setiap manusia pasti akan dihadapkan pada pilihan hidup, dan setiap dari masing - masing pilihan pasti akan ada konsekuensi yang akan didapatkan. Pilihan yang dipilih oleh setiap orang merupakan cara untuk membuktikan apakah ia teruji atau tidak didalam Tuhan. Secara garis besar, terdapat dua pilihan hidup yang akan dihadapi oleh setiap manusia, yaitu memilih pilihan yang bersifat duniawi atau spiritual.


1. Pilihan yang bersifat duniawi

Pilihan yang bersifat duniawi merupakan opsi yang sering dipilih oleh manusia, karena pilihan ini selalu dipandang bagus, nyaman dan menyenangkan oleh mata dan pikiran manusia. Akan tetapi, pada akhirnya pilihan tersebut akan membuat hidup kita terus berputar untuk mengurus perkara - perkara duniawi dan membawa kita kepada suatu kehampaan, penderitaan dan kesengsaraan, serta dapat menyebabkan kita memberikan warisan tanpa moral kepada generasi dibawah kita.


1 Yohanes 2:15-16

"Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia."

Salah satu contoh tokoh Alkitab yang tidak tahan uji karena ia memilih pilihan yang bersifat duniawi adalah Lot. Ketika ia berselisih dengan Abraham, Lot menjatuhkan pilihan untuk memilih untuk tinggal di daerah sodom dan gomora. Pada mulanya ia merasa bahwa pilihan tersebut benar dan baik karena ia melihat tanah nya subur, tetapi pada akhirnya Lot masuk kepada penderitaan karena kota Sodom dan Gomora yang di tempatinya terbakar habis, istrinya berubah menjadi tiang garam / monumen dan kedua putri nya menjadi anak yang tidak bermoral karena menyetubuhi Lot, ayah nya sendiri sehingga menghasilkan 2 suku yang rusak yaitu Amon dan Moab.


2. Pilihan yang bersifat spiritual

Pilihan yang bersifat spiritual adalah suatu pilihan yang membutuhkan proses, tidak terlihat oleh mata jasmani dan membutuhkan suatu pengorbanan serta kerja keras untuk mendapatkan hasilnya. Walaupun, pada awalnya kita tidak bisa melihat dan mengerti keadaannya, apabila kita tetap percaya, taat dan setia kepada Tuhan, pada akhirnya kita akan mendapatkan kemuliaan dari Tuhan.


2 Korintus 5:7

"sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat."

Salah satu contoh tokoh alkitab yang teruji karena ia memilih pilihan yang bersifat spiritual adalah Abraham.

  • Abraham terbukti bahwa ia tahan uji karena ia tetap setia dan percaya kepada Tuhan walaupun kondisi dan keadaan tidak memungkinkannya untuk percaya, seperti ketika ia menginginkan keturunan dan Tuhan memberikan janji kepadanya jika ia akan mendapat keturunan dimana secara pikiran manusia hal tersebut tidak mungkin terjadi karena Abraham dan istrinya sudah tua.

  • Tetapi Abraham tetap percaya dan berpegang teguh pada imannya sehingga ia memperoleh anak yang dijanjikan Tuhan kepadanya, Ishak. Tidak berhenti sampai disitu, ketika Tuhan meminta Abraham untuk mengorbankan Ishak, anaknya yang tunggal untuk mengujinya, Abraham tetap taat dan rela mengorbankannya, hingga ia disebut sebagai bapak orang beriman.

  • Hal lain yang dilakukan oleh Abraham yang menandakan bahwa ia tahan uji adalah ketika ia berselisih dengan Lot, ia tetap mengasihi, menolong dan mendoakan Lot walaupun Lot tidak pernah memiliki rasa berterima kasih kepada Abraham.

  • Dapat disimpulkan bahwa Abraham tidak mengikatkan diri pada harta dunia melainkan pada janji Tuhan, sehingga Matius 18 :18 tergenapi didalam kehidupan Abraham.


2 Korintus 5:7

"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Apabila kita memilih hal-hal yang bersifat duniawi, ujung akhir hidup kita adalah kesengsaraan dan penderitaan, tetapi apabila kita memilih hal-hal yang bersifat spiritual dan hidup dalam ketaatan dan memegang teguh Firmannya, maka ujung akhir hidup kita akan menerima kemuliaan dari Tuhan.


Renungan

Pada saat menghadapi sebuah pilihan dalam hidup, pilihan seperti apa yang kita ambil? Pilihan yang terlihat nyaman dan aman untuk dilakukan tetapi menyimpang dari Firman Tuhan atau pilihan yang tidak dapat kita mengerti seperti apa hasilnya dan dapat membawa kita kedalam sebuah proses tetapi pilihan tersebut sesuai dengan Firman Tuhan.


Referensi




160 views0 comments

Comments


bottom of page