JANUARI 2024 | 29 JAN - 4 FEB 2024
Amsal 27:17
"Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya."
Orang Kristen menghabiskan waktu bersama untuk bertumbuh dalam perjalanan bersama Tuhan dan saling mendukung satu sama lain. Tuhan membentuk kita untuk memiliki hubungan yang sehat bersama dengan sesama kita, dan tidak menghadapi sesuatu dengan seorang diri. Hal itu merupakan alasan mengapa Tuhan membentuk gereja dan disebut juga sebagai tubuh Kristus. Itulah yang dinamakan persekutuan sesama orang percaya. Dalam persekutuan kita menjadi lebih baik dan dapat saling bekerja sama dan menjadi kuat bersama. Kita dapat saling mengingatkan satu sama lain untuk tetap teguh dalam iman, apalagi ketika diombang - ambingkan oleh situasi hidup yang tidak baik. Kita dapat saling memberi semangat dan memberi kesaksian dari kejadian-kejadian yang kita alami untuk membantu sesama kita. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari persekutuan yang supranatural.
1. Manusia selalu belajar dari sesamanya
Di dalam persekutuan kita dapat menguatkan dan membangun iman kita, berdoa, berjuang dan bahkan menyembah Tuhan bersama-sama. Seperti besi menajamkan besi, begitu juga dalam sebuah persekutuan, kita pasti akan menajamkan sesama kita. Oleh karena itu, ketika penajaman terjadi didalam suatu hubungan, hal tersebut merupakan bagian dari persekutuan yang sejati. Jangan merespon hal tersebut dengan rasa benci, tetapi kita harus menyadari bahwa kita sedang diasah. Mungkin hal tersebut susah untuk dijalani, tetapi itu baik untuk kita.
Seperti menajamkan pisau besi untuk membuatnya lebih efektif, di dalam persekutuan kita dapat menajamkan karakter sesama kita. Perlu diingat bahwa setiap orang selalu belajar dari sesamanya.
2. Setiap kita secara unik berkontribusi pada tubuh kristus
Seperti tubuh yang terdiri dari banyak bagian, begitu juga dengan gereja. Kita semua tidak memiliki kemampuan dan karunia yang sama, tetapi setiap kita secara unik berkontribusi pada tubuh Kristus. Seperti yang tertulis dalam kitab 1 Korintus 12 : 16 - 17, “Dan andaikata telinga berkata: ”Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?” Kita membutuhkan sesama kita. Seharusnya kita senang dengan kemampuan dan karunia yang dimiliki oleh sesama kita, terutama ketika kemampuan dan karunia mereka berbeda dengan kita. Kita tidak boleh iri hati dan berharap untuk memiliki sesuatu yang bertentangan dari diri kita yang sebenarnya. Perlu diingat bahwa kita dikaruniakan kemampuan secara khusus oleh Tuhan masing - masing sesuai dengan kehendak-Nya. Contohnya, sebagian dari kita diberi karunia untuk mengajar, sebagian memiliki kemampuan untuk mengatur, sebagian dari kita diberikan karunia untuk bermain musik, dan sebagian untuk membangun.
1 Korintus 12:18-19
Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?
Refleksi
Kita tidak dapat bertumbuh dalam iman kekristenan kita sendirian. Kita membutuhkan sesama kita dan sesama kita membutuhkan kita. Setiap orang memiliki peran untuk dijalani! Pikirkan tentang komunitas ataupun persekutuan yang kita miliki sekarang.
Bagaimana mereka mendorong kita dan mengajarkan kita tentang Tuhan?
Bagaimana mereka menguatkan kita di dalam iman kita dan menolong kita untuk bertumbuh lebih kuat
Bagaimana kita bisa berdoa bersama mereka dan mendoakan mereka? Inilah persekutuan yang supranatural.
Referensi
Comments