top of page

PERLINDUNGAN YANG SUPRANATURAL

October 2024 | 7-13 Okt 2024


1 Korintus 10:13

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Setelah memohon kebutuhan sehari-hari dan pengampunan, permohonan berikutnya adalah memohon perlindungan. Permohonan ini memiliki dua bagian yaitu “janganlah membawa kami ke dalam pencobaan” dan “bebaskanlah kami dari yang jahat”, keduanya mengungkapkan suatu gagasan bahwa hidup ini penuh dengan bahaya rohani, dan kita tidak dapat mengandalkan diri sendiri; kita membutuhkan Tuhan untuk menjaga kita tetap aman dengan kesadaran diri, dan ketergantungan sepenuh kepada Tuhan.


Pencobaan

Gagasan bahwa Allah mungkin menuntun orang Kristen ke dalam pencobaan mungkin membingungkan, tetapi ada baiknya untuk memahami "pencobaan" di sini sebagai ujian. Sama seperti ujian mengemudikan kendaraan yang menguji kemampuan kita untuk mengemudi dengan benar, Allah menguji  untuk mengukur kemajuan rohani dan membantu dalam pertumbuhan rohani. Ujian-ujian ini dimaksudkan untuk memperkuat dan membimbing kita maju. Misalnya, ketika Allah meminta Abraham untuk mengorbankan Ishak, itu adalah ujian untuk membuktikan iman dan ketaatannya, yang menuntun pada janji berkat yang besar. (Kejadian 22 :1,18) 


Godaan BUKAN untuk Arena Bermain - Main

Jika pencobaan atau godaan bisa bermanfaat, mengapa kita memohon untuk dijauhkan darinya? Ada tiga alasan:

  1. Eksploitasi Setan : Sementara Tuhan menguji kita untuk membantu kita bertumbuh, Setan mencoba menggunakan situasi ini untuk menjatuhkan kita. Dia sangat berbahaya dan suka menipu, dan kita harus berhati-hati untuk tidak menghadapinya dengan mencoba-coba. “Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya” (1 Petrus 5:8).

  2. Tekanan yang Sangat Berat : Pencobaan bisa begitu berat sehingga wajar jika kita ingin menghindarinya, sama seperti kita ingin menghindari penyakit serius. Yesus, dalam doanya di Getsemani, memohon untuk menghindari penderitaan sambil pada akhirnya tunduk pada kehendak Tuhan. “Ya Bapa, ambillah cawan ini” dan Dia mengakhirinya dengan “tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi” (Matius 26:39).

  3. Kelemahan Kita : Dengan mengetahui kelemahan rohani kita sendiri dan menyadari betapa cerdiknya Setan ketika menyerang kita, kita harus dengan rendah hati meminta Tuhan untuk menghindarkan kita dari godaan-godaan agar supaya kita tidak jatuh dan akhirnya mempermalukan nama Tuhan. Sangatlah bijaksana untuk kita selalu berhati-hati dan menghindari setiap pencobaan, sebagaimana Paulus memperingatkan agar tidak terlalu percaya diri dengan kekuatan rohani kita. “Sebab siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh” (1 Korintus 10:12).

  

Refleksi: 

Doa Bapa Kami mengajarkan kita untuk memohon perlindungan dari setiap godaan dan kejahatan, dengan penuh kesadaran akan bahaya yang tersembunyi untuk menjatuhkan kerohanian kita. Meskipun cobaan dapat menguji dan memperkuat iman kita, cobaan itu tidak boleh dianggap enteng. Ujian dari Tuhan adalah untuk kemajuan rohani kita dan membantu kita bertumbuh. Dalam doa-doa kita, marilah kita ingat bahwa memohon perlindungan dari godaan bukanlah karena kita tidak mau bertumbuh secara rohani, tetapi permohonan itu untuk membimbing dan mendapatkan kekuatan dari Tuhan dalam menghadapi setiap tantangan rohani dalam hidup ini dengan penuh kerendahan hati dan ketergantungan pada kasih karunia Tuhan.



Referensi




155 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page