top of page

PERJALANAN YANG MENUNTUN KEPADA PANGGILAN SUPRANATURAL DARI TUHAN (PART 01)

APRIL 2024 | 1-7 APRIL 2024


1 Raja-Raja 19:19

Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya.

Menemukan panggilan kita yang sebenarnya itu seperti sebuah perjalanan–langkah orang percaya dalam perjalanannya bersama dengan Tuhan, membimbing mereka menuju tempat yang lebih tinggi; tahap - tahap yang berbeda dari orang Kristen ketika mereka keluar dari kedagingan menuju ke spiritualitas. Ketika kita mengamati panggilan Elisa, ciri terpenting yang menonjol adalah kegigihan Elisa dalam mencapai tujuannya. Ia tidak membiarkan satu hal pun yang menariknya kembali ke belakang. Mari kita mengamati panggilannya selangkah demi selangkah untuk menjadi bahan pembelajaran kita.


1. Panggilan Tuhan datang kepada Elisa ketika ia sibuk dengan rutinitasnya


Tuhan suka memilih seseorang yang aktif melakukan tugasnya dengan baik dan bukan orang yang sedang bermalas - malasan.


Firman Tuhan mengajak orang untuk selalu bekerja keras. Perintah-Nya yang tertulis dalam Kitab Kejadian 3 : 19 adalah “dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu,...” tidak pernah dibatalkan. Tuhan juga berkata bahwa: “Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri,...” (Efs 4 : 28), dan perintah untuk bekerja keras yang lain juga dapat kita baca dalam Kitab 2 Tesalonika 3 : 10, “Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.”


2. Tuhan memanggil kita untuk menyisihkan waktu dan tugas kita, ketika Ia menginginkan kita untuk melayani pekerjaan-Nya


Yesus datang kepada Petrus dan Yohanes, Yesus juga datang kepada Matius, sang pemungut cukai. Ia memanggil mereka, dan dengan segera mereka meninggalkan segala yang dimilikinya untuk mengikuti Yesus.


Elisa, setelah Elia memberikan jubahnya kepadanya, ia mengambil pasangan lembu, menyembelih dan memasak dagingnya dan membagikannya kepada orang - orang.


1 Raja-Raja 19:21

Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.

Elisa membuktikan tidak ada kata kembali ke belakang dan menuju ke arah jalan yang lama. Ia melupakan apa yang ada di belakangnya, kehidupan dan aktivitasnya yang lama serta memberikan sepenuh kehidupan yang ia miliki kepada tugas yang baru.


Setelah mengikuti Kristus, kita harus mengejar panggilan tertinggi kita dan membuat komitmen untuk memenuhinya dan tidak menoleh ke belakang seperti istri Lot yang menoleh ke belakang.


3. Harus ada kesetiaan untuk “mengikuti” dalam panggilan kita


Elisa adalah teladan yang sangat mengagumkan dari pemuridan sejati. Tidak ada satu hal pun yang dapat menghalangi Elisa untuk tetap setia mengikuti Elia.


2 Raja-Raja 2:4

Berkatalah Elia kepadanya: ”Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho.” Tetapi jawabnya: ”Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu sampailah mereka di Yerikho.

Seringkali kita hanya berpura-pura untuk berdedikasi sehingga ketika ada gangguan kecil, hal itu akan membuat kita meninggalkan komitmen kita untuk melayani Tuhan. Ingatlah selalu Firman Tuhan yang tertulis dalam Injil Lukas 9 : 62, “Tetapi Yesus berkata: ”Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.” 


Refleksi : 

Faktor-faktor apa yang menghalangi kita untuk dapat berkomitmen penuh pada panggilan kita (contohnya di dalam pelayanan)? Kendala atau hambatan apa yang menghadang? Biarkanlah rintangan muncul dan masalah menghadang karena apabila kita tetap fokus dan setia, maka Tuhan dapat memberikan kemenangan. Jangan takut, dengan tetap setia dan percaya terus kepada Tuhan, kita dapat menghadapi segala rintangan dan tantangan yang dibuat oleh Iblis dalam perjalanan iman kita. Tetaplah maju dan setialah terus melayani dan jangan menoleh kebelakang!



Referensi




280 views0 comments

Comments


bottom of page