top of page

PERJALANAN YANG MENUNTUN KEPADA PANGGILAN SUPRANATURAL DARI TUHAN (PART 05)

MEI 2024 | 29-5 MEI 2024


-DI YORDAN-


2 Raja-Raja 2:6

"Berkatalah Elia kepadanya: ”Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan.” Jawabnya: ”Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu berjalanlah keduanya."


Sungai Yordan adalah sungai yang mengalir dari Gunung Hermon sampai ke Laut Mati dan sungai ini memisahkan tanah perjanjian dari sisi sebelah timur. Yordan merupakan akhir dari perjalanan. Lalu, sesulit apakah perjalanan menuju ke Yordan? Yordan adalah rintangan terakhir yang dihadapi bangsa Israel sebelum mereka dapat memasuki tanah perjanjian, bahkan keinginan terakhir Musa adalah untuk dapat menyeberangi sungai Yordan.


1. Dalam kehidupan Kristiani, Yordan melambangkan kematian dari kehendak diri sendiri

Kita mungkin senang kalau bisa menjaga diri dari pengaruh dunia dan menaklukkan Yerikho, namun untuk mematikan kehendak diri sendiri cukup berat. Kehendak diri sendiri berbicara tentang manusia lama kita yang ada di dalam kita dan tidak ada hal yang baik di dalamnya. Kehendak diri berbicara tentang apa? Kehendak diri seperti mempercantik diri untuk kesenangan diri sendiri, menyombongkan kesalehannya, bangga akan kerendahan hatinya dan bersukacita atas pujiannya sendiri. Kehendak diri juga berbicara tentang keinginan untuk menyenangkan diri sendiri dengan pujian, kekuasaan dan selalu merasa penting.


Kehendak diri kita selalu mencari kepentingannya sendiri, ia tidak tahan dikritik dan sangat peduli dengan “apa yang dipikirkan dan dikatakan orang mengenai hal ini.” Kehendak diri kita selalu menginginkan jalannya sendiri, membuat rencananya sendiri dan menyenangkan dirinya sendiri tanpa bisa di perdebatkan. 


Orang percaya yang ingin berjalan dengan Tuhan harus melewati Yordan, karena di tempat itu mereka akan belajar tentang arti perkataan “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” (Galatia 2 : 20) dan juga belajar tentang arti perkataan “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Matius 16:24)


2. Dalam kehidupan Kristiani, Yordan melambangkan kebangkitan hidup yang baru

Bukan hanya manusia lama kita yang dianggap mati, yang disalibkan, dihajar, ditolak dan dibuat tidak berdaya, tetapi di Yordan, kehidupan baru kita dinyatakan. Kita dibangkitkan bersama-sama dengan Kristus, diberikan tempat yang baru. Kita berjalan dalam kehidupan yang baru. Momen yang sangat penuh dengan berkah adalah ketika kehidupan baru menjadi miliki kita dan Ia membuat kita duduk bersama Kristus di Sorga (Efesus 2:6)


Tidaklah cukup bila kita hanya menanggalkan yang lama, kita juga harus memakai yang baru. Tidaklah cukup bila kita hanya keluar dari kubur, kita harus dilepaskan dari pakaian kubur kita dan berjalan dalam kuasa kebangkitan yang nyata.


Refleksi : 

“Melewati Yordan”. Kita tidak dipanggil untuk berlama-lama di tepi sungai atau hanya duduk dengan mencelupkan kaki di tepi, kita dipanggil untuk menyeberanginya. Selama 40 tahun Israel berada di padang gurun, dan itu merupakan waktu yang lama. Mungkin beberapa dari kita berada di padang gurun selama, 20, 40, 60 mungkin 70 tahun di padang gurun, tetapi ketika panggilan itu tiba, kita tidak perlu lagi berada di padang gurun lagi, tetapi melangkah untuk menyeberangi Yordan. Apakah kendala yang dihadapi ketika melewati “sungai Yordan” secara rohani? 


Referensi




141 views0 comments

Comments


bottom of page