November 2024 | 25 Nov - 1 Dec 2024
Ulangan 32:11
Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: ”Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!” - Bilangan 13 : 30
Musa mengutus dua belas orang ke tanah Kanaan untuk memeriksa tanah itu dan menyampaikan laporan kepada orang-orang. Sepuluh dari dua belas orang itu kembali dan mengatakan bahwa tanah itu terlalu sulit untuk ditaklukkan. Namun, Kaleb dan Yosua menyampaikan laporan yang berbeda. Laporan itu merupakan laporan dari orang-orang yang memiliki iman yang supranatural. Akan tetapi, terjadi penolakan pada laporan tersebut karena ketidakpercayaan merajalela di perkemahan. Di sini kita dapat melihat laporan dari seorang yang memiliki iman tersebut dan memperhatikan beberapa karakteristik dari iman itu.
Iman supranatural membawa kedamaian
“Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu, …”
Mengapa orang-orang perlu ditenangkan? Karena laporan tentang ketidakpercayaan, yang disampaikan lebih dulu, telah membuat orang-orang gelisah. Tetapi Kaleb berbicara dengan iman. Iman secara ajaib menenangkan jiwa seseorang. Ketika masalah menguasai jiwa, iman dapat mendatangkan ketenangan yang akan menenangkan jiwa yang paling gelisah sekalipun. Iman khususnya mendatangkan ketenangan dalam keselamatan (Roma 5:1). Dunia saat ini berada dalam ketidakpercayaan yang besar. Itu menjelaskan mengapa mereka berada dalam keadaan kegelisahan yang besar. Ketidakpercayaan tidak mendatangkan ketenangan, tetapi Iman mendatangkan kedamaian dihati.
Iman supranatural membuat semangat yang bergairah
“...”Tidak! Kita akan maju,..”
Ketika iman hadir, iman akan mengilhami tindakan yang sungguh-sungguh dan cepat. Iman Caleb memberinya semangat. Ia tidak suka menunda-nunda, ingin melakukan tindakan yang cepat. Iman menggerakkan hati untuk bertindak bagi Tuhan. Para pengkritik, yang hidup dalam ketidakpercayaan, akan mengkritik semangat ini dan menentangnya serta menyebutnya fanatisme dan sebutan-sebutan lain yang mencela. Ketidakpercayaan membunuh semangat dalam pekerjaan - pekerjaan Tuhan. Ketidakpercayaan dapat membuat orang bersemangat tentang hal-hal duniawi, tetapi ketika Tuhan terlibat, ketidakpercayaan kehilangan semangatnya. Alasan banyak gereja tidak berbuat banyak bagi Tuhan adalah karena orang-orangnya kurang bersemangat untuk pekerjaan Tuhan dan tidak memiliki iman.
Iman supranatural mendatangkan hasil
“...dan menduduki negeri itu,...”
Iman membuat kita penuh, tetapi ketidakpercayaan akan membuat kita kosong. Tanah Kanaan adalah tanah yang dijanjikan oleh Tuhan kepada nenek moyang bangsa Israel dan beberapa pengintai telah membawa kembali setandan buah anggur yang begitu besar sehingga butuh dua orang untuk membawanya. Namun orang Israel tidak mau menaklukkan tanah itu. Jadi mereka tinggal di padang gurun yang tandus selama empat puluh tahun. Mereka bisa saja memiliki begitu banyak berkat, tetapi karena tidak memiliki iman, mereka berjalan dalam kemandulan. Anda tidak akan memperoleh banyak berkat dari Tuhan jika Anda tidak hidup dengan iman.
Iman supranatural memberikan kekuatan
“---sebab kita pasti akan mengalahkannya!”
Iman adalah tempat kekuatan itu berada. Diperlukan kekuatan dan kuasa yang besar untuk menaklukkan Kanaan dan jika orang Israel melihat kekuatan dan kuasa mereka sendiri, mereka akan layu menghadapi kesulitan. Namun iman melihat kebesaran kuasa Allah dan melihat di dalam Dia kemampuan untuk menaklukkan tugas yang sulit sekalipun. Kaleb percaya bahwa Allah ada di pihak mereka dan bahwa ini akan memampukan mereka untuk menaklukkan negeri itu. Ketidakpercayaan hanya melihat kekuatannya sendiri yang merupakan kelemahan terbesar kita.
Refleksi :
Apa yang dilakukan Kaleb disini mengingatkan kita untuk selalu percaya pada kesetiaan dan kekuatan supranatural dari Tuhan, dan berani mengambil tindakan dengan iman, dan menjadi pemimpin yang menginspirasi orang lain untuk terus maju dengan keyakinan pada janji-janji Tuhan. Marilah kita fokus pada kemampuan Tuhan, bukan pada rintangan maupun kesulitan yang kita hadapi dan percayalah pada janji-janji dan kuasa Tuhan, bahkan ketika keadaan tampak mustahil.
Referensi
Commenti