Oktober 2024 | 14-20 Okt 2024
Mazmur 19:8-9
Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata bercahaya.
Dunia yang kita tinggali ini penuh dengan masalah. Kebanyakan orang mengandalkan kekuatan, kecerdasan, dan tekad mereka untuk memecahkan masalah; bahkan banyak yang mencoba mencari jawaban dari hikmat dan terapi duniawi. Sebagian lagi ia menyadari ketidakberdayaannya dan akhirnya berpaling kepada Tuhan untuk meminta pertolongan. Hanya Tuhan yang mengetahui pikiran kita yang terdalam dan cara kerja emosi kita. Hanya Dia yang dapat memahami situasi kita dan memiliki solusi terbaik, dan Dia siap memberikan petunjuk ilahi untuk membantu kita.
Beberapa orang berpendapat bahwa Kitab Suci tidak membahas masalah manusia secara spesifik. Mereka mengklaim bahwa Kitab Suci tidak memberikan secara teknis bagaimana menuntun orang yang bermasalah untuk memecahkan masalah mereka, seperti kecemasan, panik, gangguan bipolar dan stres pasca-trauma, atau fobia. Namun, penjelasan Alkitab menggunakan dalam bahasa yang digunakan Tuhan, bagaimana mengidentifikasi dan menangani dosa. Misalnya, deskripsi alkitabiah tentang hati dan pikiran manusia sebagai "licik... dan seperti batu" (Yer 17:9). Dan pikiran orang yang tidak percaya adalah sia-sia (Ef 4:17), pengertian mereka menjadi gelap (Ef 4:18), dan bodoh karena kekerasan hati mereka (Ef 4:18).
Hidup di dalam dunia yang penuh dosa, kita akan mengalami situasi yang di luar kendali kita, kerusuhan sipil dan perang, bencana alam, pandemi, PHK, kecelakaan, cacat fisik mendadak, penyakit mental dan terminal, dll. Bagaimana kita menanggapi secara alkitabiah dalam situasi seperti itu?
Mengakui Kedaulatan Tuhan
Pertama dan yang terutama, kita harus mengakui bahwa Tuhan itu berdaulat – Dia memegang kendali penuh atas setiap aspek kehidupan kita. Dia tidak hanya berdaulat atas setiap orang, tetapi juga atas segala sesuatu – cuaca, ekonomi, pemerintahan dunia, penyakit, kehidupan, dan kematian. Segala sesuatu terjadi karena Tuhan telah menetapkannya, karena Dia berkata bahwa “Akulah yang menjadikan kesejahteraan dan Akulah yang menjadikan malapetaka” (Yesaya 45:7).
Mengerti Tujuan Tuhan bagi Orang Percaya
Salah satu sifat Allah yang berharga adalah bahwa Ia baik dan selalu melakukan kebaikan (Mazmur 119:68). Kita perlu memahami bahwa apapun yang Allah lakukan bagi umat manusia, itu selalu baik dan untuk kebaikan kita. Ibrani 12:10-11 membuktikan kebenaran ini: "(Allah) menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Sebab pada waktu tertentu segala ganjaran dianggap menyakitkan tetapi tidak menyenangkan, tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya."
Mengetahui Bahwa Tuhan Ada Dalam Setiap Ujian yang Kita Hadapi
Ketika orang percaya menghadapi pencobaan, penting untuk diingat bahwa pencobaan itu datang karena seijin Tuhan, itu untuk kebaikan kita dan kemuliaan-Nya. Penting juga untuk mengingat Kitab Suci yang mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian ketika menghadapi pencobaan. Mazmur 46:1-2 mengatakan, “Allah adalah tempat perlindungan dan kekuatan kita, pertolongan yang nyata dalam kesesakan. Sebab itu kita tidak akan takut”.
Refleksi :
Alkitab adalah Firman Tuhan dan dapat diandalkan untuk membimbing kita melalui semua situasi kehidupan. Segala sesuatu yang tertulis di dalamnya dapat untuk membantu kita melalui setiap musim kehidupan. Kita perlu memohon dengan rendah hati kepada-Nya untuk menuntun kita dalam menangani situasi kita. Tuhan mungkin tidak menyingkirkan masalah kita, tetapi Dia memberikan kasih karunia-Nya untuk membantu kita bertahan. Dan Firman-Nya berkata, “Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Kor 10:13).
Referensi
Comments