top of page

KEKUATAN YANG SUPRANATURAL DARI TUHAN

FEBRUARI 2024 | 26-3 MAR 2024


2 Korintus 12:9

Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ”Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

Kita terbiasa untuk melihat kemampuan dan usaha kita sendiri, tetapi ketika kita terlalu bergantung kepada diri kita sendiri membuat kita cenderung lupa akan Tuhan serta kekuatan dan kuasa-Nya. Kita bertepuk tangan atas kemenangan kita dan percaya bahwa hal tersebut adalah hasil dari dedikasi dan tekad yang kita miliki. Hal itu membuat kita buta akan kenyataan bahwa tangan Tuhanlah yang mengatur seluruh proses yang kita alami dan kita mengambil segala pujian untuk diri kita sendiri pada saat kita harus memberikannya kepada Tuhan.


Tuhanlah kekuatan kita (Jehovah Uzzi)

Sadarilah bahwa kita tidak bisa mendapat sesuatu yang berarti dengan kekuatan kita sendiri, karena kekuatan Tuhan yang membuat semua itu dapat terjadi. Itulah alasannya mengapa kita memberikan pujian kepada Tuhan, karena kepada-Nya kita selalu bersandar. Dialah yang memiliki kekuatan supranatural.


Bagaimana cara untuk menerima kekuatan yang supranatural dari Tuhan? Tuhan mengijinkan kita untuk menjadi lemah, sehingga kita bisa mengalami kekuatan-Nya. Ini adalah sebuah proses.


2 Korintus 12:9

Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ”Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”

Kekuatan yang sebenarnya adalah suatu kekuatan sewaktu kita ada di dalam kelemahan, namun kelemahan yang kita sebut sebagai kelemahan sebenarnya adalah suatu kekuatan.


Di dalam kehidupan kekristenan, kita mendapat banyak berkat melalui suatu transformasi bukan penggantian. Ketika Paulus berdoa 3 kali kepada Tuhan untuk menghilangkan rasa sakitnya (2 Korintus 12 : 8), ia meminta kesembuhan kepada Tuhan sebagai pengganti sakitnya, ia berkata “Tuhan berikan aku kesembuhan daripada sakit penyakit, berikan aku kelegaan daripada rasa sakit dan kelemahan.” Seringkali Tuhan memenuhi kebutuhan kita dengan cara penggantian, namun terkadang Dia juga memenuhi kebutuhan kita dengan cara mentransformasi diri kita. Ia tidak menghilangkan penderitaan yang kita alami, tetapi Dia memberikan anugerah dan hikmat-Nya untuk menguatkan kita dan bukan menghancurkan kita.


Seperti saat Paulus berdoa mengenai masalahnya, Tuhan memberikan pengertian yang mendalam kepadanya mengenai apa yang sedang Ia kerjakan. Paulus belajar bahwa duri yang ada di dalam dagingnya adalah karunia dari Tuhan. Karunia yang aneh bukan? Hanya ada 1 hal yang Paulus harus lakukan, yaitu menerima karunia yang diberikan Tuhan dan mengijinkan Tuhan untuk menyelesaikan rencana-Nya di dalam kehidupan Paulus. Tuhan ingin agar Paulus tidak “ditinggikan melebihi batasnya” dan inilah cara Tuhan untuk mencapainya. Inilah kekuatan supranatural dari Tuhan.


Kekuatan datang pada waktu menantikan Tuhan

Kekuatan menjadi terlihat jelas ketika kita menyerahkan rencana kita kepada Tuhan dan meminta Tuhan untuk bekerja dan kehendak-Nya yang terjadi di dalam kehidupan kita. Saat kita berada di titik terendah, kuasa Tuhan menjadi sempurna, pada saat inilah kita menerima segala kebutuhan kita untuk berjalan dan bahkan berlari di dalam kebenaran-Nya untuk menyempurnakan segala sesuatu untuk kerajaan-Nya.

Yesaya 40:31

tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Saat Paulus berada di dalam penderitaan, Tuhan tidak memberikan penjelasan apapun kepada Paulus, melainkan Ia memberikan janji-Nya kepada Paulus, dengan berkata “cukuplah kasih karunia-Ku bagimu”. Anugerah Tuhan tidak hanya memampukan Paulus untuk menerima segala penderitaannya, tetapi anugerah yang sama memampukan Paulus untuk bermegah di dalam penderitaannya. Penderitaan Paulus tidak berkuasa untuk mengontrolnya, melainkan pelayannya yang bekerja untuknya. Perlu kita mengerti bahwa kita hidup berdasarkan janji, bukan penjelasan. Perasaan kita dapat berubah, tetapi janji Tuhan tidak pernah berubah. Janji yang melahirkan iman dan iman yang memberikan pengharapan.


Refleksi

Tuhan tidak memberikan kita kasih karunia-Nya hanya untuk membuat kita bertahan dalam penderitaan kita, karena orang yang belum bertobat pun dapat bertahan juga dalam penderitaannya. Lebih dari itu semua, anugerah Tuhan memampukan kita untuk bangkit di atas segala keadaan, perasaan serta penyebab penderitaan kita untuk bekerja bagi kita dan mendatangkan kebaikan untuk hidup kita. Tuhan ingin untuk membangun karakter kita, sehingga kita dapat menjadi serupa dengan-Nya.


Ketika anda berada dalam penderitaan, sediakanlah waktu untuk merenungkan Firman Tuhan, dan Tuhan akan berbicara kepada anda. Ia pasti memberi pesan yang spesial untuk anak - anak-Nya ketika mereka dalam penderitaan.


Referensi




217 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page