MARET 2024 | 11-17 MAR 2024
Endurance (Daya Tahan) suatu istilah yang tidak asing lagi dalam kekristenan. Kata dalam bahasa Yunani adalah hypomenō. Kata ini menjelaskan bahwa hidup kekristenan akan mendapat perlawanan, untuk menghadapinya diperlukan ketahanan rohani yg kuat. Perlawanan yang terjadi mungkin dapat berasal dari penganiayaan formal atau informal atau dari kesulitan hidup yang umum terjadi. Alkitab mengajak orang kristen untuk melihat jauh kedepan berkat jangka panjang yang akan kita dapatkan ketika kita menang dari setiap pergumulan hidup dan bertahan sampai akhir. Lalu, mengapa kita sebagai orang kristen perlu endurance (bertahan)?
1. Tanda kedewasaan rohani
Yakobus 1:2-4
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
Bertahan adalah salah tanda dari kedewasaan rohani. Surat Yakobus mungkin dituliskan pada masa - masa awal gereja dimana banyak orang kristen yang pergi keluar dari Yerusalem karena terjadi penganiayaan yang kejam setelah kematian Stefanus (Kisah Para Rasul 8 : 1). Surat ini ditujukan kepada orang - orang Kristen yang tidak dewasa rohani dalam menghadapi penghinaan (Yakobus 2 : 5 - 8) dan ketidakadilan (Yakobus 5 : 1 - 6) dari orang - orang yang tidak percaya serta rasa iri dan permusuhan dari sesama umat Tuhan (Yakobus 4 : 1 - 3; Yakobus 5 : 8 - 9). Yakobus 1 : 2 - 4 mengajarkan bahwa setiap ujian iman membutuhkan ketahanan yang teguh untuk menyelesaikan ujian tersebut dan menjadi dewasa rohani.
2. Tanda berkat Tuhan
Yakobus 1:12
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Endurance (bertahan) membuat Tuhan senang dan menarik keluar berkat - berkat-Nya. Yakobus 1 : 12 adalah kelanjutan dari Yakobus 1 : 2 - 4 (mengulang 3 kata kunci “bertahan”, “pencobaan”, “ujian”), membuat “bertahan dalam pencobaan” adalah tujuan utama dari orang kristen. Dengan bertahan dan tetap beriman dalam menanggung setiap pergumulan hidup, sebagai tanda kasih kita kepada Tuhan dan tanda kita menerima berkat Tuhan. Yakobus menyebut hal tersebut sebagai “mahkota kehidupan”. Tujuan Yakobus untuk memotivasi para pembaca suratnya yang tidak dewasa rohani dalam menghadapi tantangan hidup yang mereka alami sekaligus mengingatkan mereka mengenai kehidupan kekal yang akan mereka terima.
3. Tanda identitas kita dalam Kristus
Ibrani 12:1-3
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Ibrani 12:1-3 menantang pembacanya yang berpikir untuk berhenti menjadi orang kristen saat mereka berada dibawah tekanan penganiayaan, dengan memperbarui kekuatan keyakinan mereka dengan melihat ke “banyak saksi”, dan dengan melihat ke depan kepada orang yang menunggu dan memberi semangat pada garis akhir. Setelah menyelesaikan pertandingan secara menyeluruh dengan sukses, Kristus sekarang melihat ke belakang, ingin agar kita - umat Tuhan untuk melihat kepada Kristus dan “berlari dengan tekun” untuk menyelesaikan perlombaan tersebut. Kristus bukan hanya sebagai teladan dan penyemangat, sebagai “pemimpin dalam iman” tetapi Kristus juga bekerja sama dengan orang-orang percaya untuk menyediakan sumber daya rohani yang kita perlukan untuk bertahan.
Refleksi
Pengalaman kita yang terjadi di masa lalu, masih ingatkah bagaimana kita bertahan ketika menghadapi masalah? Lalu, bagaimana cara kita bertahan dimasa sekarang? Apakah kita berpikir bahwa kita cukup kuat untuk menggunakan usaha kita untuk bertahan? Bertahan adalah kemampuan untuk tetap berdiri ketika teguh ketika jalan yang didepan yang kita hadapi menjadi semakin sulit. Tuhan memampukan kita sebagai orang kristen untuk melewati apapun yang menghadang kita seperti kesulitan, pencobaan dan lain sebagainya. Ia memperbarui batin kita setiap hari, Inilah yang kita sebut sebagai ketahanan yang supranatural.
2 Korintus 4:16-18
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Referensi
Comments