top of page

DAMAI YANG SUPRANATURAL DALAM SETIAP PERGUMULAN

MARET 2024 | 25-31 MAR 2024


2 Tesalonika 3:16

Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian.

Damai biasa didefinisikan sebagai perasaan tenang, tentram, bahagia, puas dan sejahtera yang kita rasakan ketika semua hal berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Definisi tersebut adalah definisi yang natural  karena perasaan damai tersebut dapat dihasilkan juga melalui obat, minuman beralkohol, istirahat yang nyaman, harta kekayaan yang melimpah. Itu semua hanyalah kedamaian yang natural dan bukan kedamaian yang Paulus maksudkan. 


Lalu, apa damai yang dimaksud oleh Paulus?


Kedamaian Ilahi tidak memiliki hubungan dengan manusia atau keadaan. Pada kenyataannya, kedamaian Ilahi sama sekali tidak dapat dihasilkan oleh manusia. Kedamaian yang manusia buat sangatlah rapuh. Kedamaian itu dapat dihancurkan dengan mudah oleh kegagalan, keraguan, ketakutan, kesulitan, rasa bersalah, rasa malu, penderitaan, penyesalan, kesedihan,dan ketidakpastian akan masa depan.


Kedamaian yang dimaksud Paulus adalah kedamaian yang Tuhan berikan, damai ini tidak bergantung pada keadaan. Inilah kedamaian yang supranatural, yaitu sikap hati dan pikiran yang memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Itulah yang menjamin kita bahwa Tuhan yang memegang kendali atas hidup kita. Kita harus menyadari bahwa dosa kita telah diampuni, Tuhan peduli tentang kesejahteraan kita dan masa depan kita. Kedamaian Tuhan diberikan dan menjadi hak istimewa kita berdasarkan hak Ilahi. 


Empat karakteristik kedamaian dari Tuhan : 


1. Kedamaian Ilahi 

Tuhan adalah sumber kedamaian. Di dalam kedamaian-Nya tidak ada kekurangan. Tuhan tidak pernah tertekan. Ia tidak pernah cemas, khawatir, ragu, takut ataupun bertentangan dengan diri-Nya sendiri. Ini adalah kedamaian yang sesungguhnya. Paulus berdoa agar kita dapat merasakan kedamaian seperti itu yang berasal dari Tuhan dan Tuhan saja.


Roma 15:33

Allah, sumber damai sejahtera, menyertai kamu sekalian! Amin.


2. Merupakan anugerah

Ketika Paulus berdoa, “Kiranya damai sejahtera dari Tuhan memberikanmu kedamaian”, kata “memberi” berbicara tentang anugerah. Damai sejahtera Allah adalah anugerah yang berdaulat dan penuh rahmat yang diberikan kepada mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.


Mazmur 85:8

Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya TUHAN, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!

Yohanes 14:27

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

3. Selalu tersedia 

Kedamaian Tuhan adalah anugerah yang terus diberikan. Paulus berkata, “Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian (2 Tesalonika 3:16).


Dengan menambahkan kata “terus-menerus”, Paulus menekankan bahwa hal tersebut selalu tersedia. Tetapi apakah damai ini dapat terputus?


Bukan Tuhan yang memutus kedamaian dalam diri kita, tetapi diri kita sendiri. Kita bisa menghentikan aliran kedamaian dalam hidup kita dengan menyerah pada kedagingan kita. Jika kita tidak “hidup oleh Roh,” berarti kita dikendalikan daging (Gal. 5:16), maka kita membuka terhadap segala jenis kekhawatiran dan rasa takut akan hal-hal yang tidak diketahui, rasa takut akan sakit penyakit, kematian dan lain sebagainya.


4. Tidak bergantung pada keadaan 

Karakteristik dari damai Tuhan adalah tidak bergantung dengan keadaan. Doa Paulus adalah semoga kita dapat terus menerus menikmati kedamaian dalam segala keadaan. Kedamaian ini tidak bergantung pada apapun yang terjadi dalam dunia, tidak dibangun diatas hubungan antar manusia maupun keadaan apapun. Tetapi, kedamaian itu dibangun diatas hubungan Ilahi yang tidak pernah berubah dan rencana serta janji ilahi dari Tuhan. 


Refleksi : 

Apakah anda selalu mengalami damai Tuhan saat berada dalam pergumulan? Bila tidak, mengapa? Bila anda mengerti kadangkala Tuhan memakai kesulitan yang kita hadapi untuk menyempurnakan anda, anda akan memiliki kedamaian itu. Anda mungkin tidak selalu tahu mengapa Anda mengalami ini atau itu, tetapi tetaplah bergantung sepenuh kepada Tuhan.


Paulus mengatakan bila anda ingin mendapatkan damai sejahtera, berbuat baiklah (Roma 2 : 10). Semua orang yang berbuat baik akan menikmati kedamaian.


Yakobus 3:17-18

Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.

Hidup sesuai dengan Firman Tuhan menurut hikmat surgawi dan sesuai dengan standar kebenaran Tuhan juga akan membawa damai dalam kehidupan kita.


Referensi




258 views0 comments

Recent Posts

See All

Kommentarer


bottom of page